ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN
GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN AKIBAT THYPUS
ABDOMINALIS
DI RUANG PERAWATAN XI RS. DUSTIRA
CIMAHI
Oleh : Cecep Tamahaya S.Kep.,Ners
Endang Hulaepi S.Kep.,NersA. Pengkajian
1.
Biodata
Nama : Tn. I
Umur :
23 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama :
Islam
Pendidikan :
SD
Pekerjaan :
Wiraswasta (penjahit)
Alamat : Cisomang,
Cikalong Wetan
Diagnosa Medis : Thypus
Abdominalis
No. Register : 0401300382/DXII/04
Tgl Masuk : 03 – Februari
– 2004
Tgl Dikaji : 04 – Februari
– 2004
2.
Riwayat Kesehatan Klien
a. Riwayat
Kesehatan Sekarang
1) Alasan Masuk Rumah Sakit
Dua
hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh nyeri pada bagian abdomen, keluar
keringat dingin yang hilang timbul dari seluruh tubuh disertai mual dan nyeri
pada persendian. Klien berobat ke mantri kesehatan dan sempat sembuh selama 2
minggu. Setelah itu penyakitnya kambuh lagi dan dirasakan semakin memburuk,
lalu klien berobat ke RS. Dustira melalui UGD dan ternyata dokter di UGD
menyarankan untuk dirawat di Ruang perawatan XI RS. Dustira.
2)
Keluhan Utama
Klien mengeluh
panas badan disertai keringat yang berlebihan, nyeri pada daerah abdomen, batuk
dan sakit pada persendian.
3) Keluhan saat didata
klien mengeluh
panas badan panas disertai keringat yang berlebihan, nyeri pada daerah abdomen
terutama bila saat beraktivitas, klien mengeluh lemas dan tidak bisa
beraktivitas, nyeri berkurang terutama bila klien istirahat (Bedrest).
b.
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien
mengatakan belumpernah mempunyai penyakit seperti yang diderita sekarang dan
belum pernah dirawat di RS.
c.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam
keluarganya, kaka klien pernah berpenyakit sama, tapi belum pernah dirawat.
d.
Genogram
Klien adalah
anak ke 4 dari 9 bersaudara dan belum menikah dan masih tinggal bersama orang
tuanya.
Keterangan :
:
Laki-laki
:
Perempuan
: Klien
:
Tinggal Serumah
3. Data Biologis
NO
|
KEBIASAAN
|
DI RUMAH
|
DI RUMAH SAKIT
|
1
2
3
4
5
|
Nutrisi
a.
Makanan
Ø Frekuensi
Ø Jenis
Ø Jumlah
Ø Makanan pantangan
Ø Keluhan
b.
Minum
Ø Jenis
Ø Frekuensi
Ø Jumlah
Ø Keluhan
Eliminasi
a.
BAB
Ø Warna
Ø Konsistensi
Ø Frekuensi
Ø Bau
Ø Keluhan
b. BAK
Ø Warna
Ø Frekuensi
Ø Jumlah
Ø Bau
Ø Keluhan
Istirahat tidur
a.
Tidur malam
b.
Siang
c.
Keluhan
Personal Hygiene
a.
Mandi
b.
Gosok gigi
c.
Keramas
d.
Gunting kuku
e.
Genetalia
Aktivitas
|
3 x sehari
Nasi, lauk, sayur
1 porsi
Tidak ada
-
Air putih, susu
7 x sehari
1400 cc
-
Kuning tengguli
Lembek berbentuk
1 x sehari
Khas
-
Kuning jernih
6 x sehari
1200 cc
Khas
-
8 jam (21-05)
-
-
3 x sehari
2 x sehari
2 x seminggu
1 x seminggu
Sehabis BAB & BAK
Klien dapat mengerjakan
aktifitasnya sesuai peran dan fungsinya.
|
3 x sehari
Bubur, sayur
½ porsi
Asam, pedas
Tidak nafsu makan
Air putih
8 x sehari
1600 cc
-
Kuning tengguli
Lembek berbentuk
1 x sehari
Khas
-
Kuning jernih
8 x sehari
1400
Khas
-
7 jam (22-04)
-
-
1 x sehari
1 x sehari
-
1 x seminggu
Sehabis BAB & BAK
Klien tidak dapat
beraktivitas, semua kebutuhannya dibantu oleh keluarga dan perawat.
|
4.
Pemeriksaan Fisik
a.
Keadaan Umum
Keadaan klien : Lemah
Tingkat Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
TD = 1200/80 mmhg
N = 106x/menit
S = 38,40 C
R = 35x/menit
Antropometri : -
BB : 52 kg
-
TB : 165 cm
1)
Warna rambut hitam
2)
Tekstur halus
3)
Distribusi merata
4)
Tidak teraba lesi dan massa
c.
Mata
1)
Bentuk alis simetris
2)
Alis dapat bergerak ke atas dan ke bawah
3)
Konjungtiva non anemis
4)
Sklera non ikterik
5)
Reflek pupil cahaya terhadap cahaya isokor
6)
Kemampuan penglihatan normal, bisa melihat dalam jarak 30 cm.
d.
Hidung
1)
Bentuk hidung simetris
2)
Nasal septum tepat berada di tengah
3)
Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis dan maxilaris
4)
Mukosa hidung bagian dalam lembab berwarna merah muda
5)
Lubang hidung bersih tidak ada mukosa
6)
Fungsi penciuman baik, bisa membedakan bau-bauan.
e.
Mulut
1)
Bibir simetris
2)
Mukosa bibi kering dan pucat
3)
Rongga mulut bersih, tidak terdapat lesi
4)
Lidah sedikit putih
5)
Gigi lengkap berjumlah 32 buah, tidak terdapat carries
6)
Tonsil tidak terjadi pembesaran.
7)
Uvula dapat begerak ke atas dan ke bawah saat mengucapkan “a”
8)
Bisa membedakan rasa asin, manis, asam dan pahit.
f.
Telinga
1)
Bentuk telinga simetris
2)
Pinna sejajar dengan sudut mata
3)
Daun telinga lentur
4)
Lubang telinga bersih
5)
Kemampuan pendengaran baik, bisa mendengar detik jam
g.
Leher
1)
Pergerakan normal
2)
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
3)
Tidak terasa nyeri saat menelan
h.
Dada
1)
Bentuk simetris
2)
Ekspansi dada normal
3)
Warna kulit cokelat muda merata
4)
Respirasi 35x/menit
i.
Paru-Paru
1)
Pernafasan normal
2)
Bunyi vesikuler
j.
Abdomen
1)
Tekstur lembut dan datar
2)
Bising usus (+) pada saat auskultasi (8x/menit
3)
Pada saat perkusi bunyi timpani
4)
Tidak ada pembesaran tiroid
5)
Tidak ada nyeri tekan pada ginjal dan epigastrum
6)
Turgor kulit baik
k.
Ekstremitas
1)
Extremitas superior dan inferior dapat abdukasi, aduksi,
flexi, ekstensi dan rotasi
2)
Terpasang infus RL 20 gtt/mnt di ekstremitas superior
sinistra
3)
Kekuatan otot kaki dan tangan
5 5
5 5
4)
Tidak ada oedema dan varises
5.
Data Psikologis
a.
Klien dapat menerima keadaannya dan berharap penyakitnya
segera sembuh
b.
Konsep diri
Ø Body Image : Klien
mengatakan penyakitnya sedikit mempengaruhi kondisi tubuhnya.
Ø Harga Diri : Klien
mengatakan tidak merasa rendah diri bila berinteraksi dengan masyarakat
sekitar.
Ø Ideal Diri : Klien
mengatakan ingin segera sembuh dan dapat segera pulang.
Ø Peran : Klien mengatakan bahwa segala kegiatannya dibantu keluarga dan perawat
c.
Aspek sosial
Ø Gaya Komunikasi : Dalam
wawancara klien menggunakan bahasa sunda dan terbuka dalam mengungkapkan
perasaannya.
Ø Pola Interaksi : Klien
dapat cepat berinteraksi dengan keadaan sekelilingnya baik dengan perawat maupun
pasien lainnya.
6.
Data Spiritual
Klien menganut
agama Islam dan selalu mengerjakan kewajibannya seperti sholat 5 waktu walaupun
sambil terlentang
7.
Data Penunjang
NO
|
TGL
|
PEMERIKSAAN
|
HASIL
|
NORMAL
|
INTERPRETASI
|
1
2
3
4
5
6
7
|
3-2-04
3-2-04
3-2-04
3-2-04
3-2-04
3-2-04
foto thorax
|
Hb
Leukosit
Trombosit
SGOT
SGPT
Ureum
|
11,0
6,9
135
39
38
34
|
12,5 – 18,0 gr
4 – 10
150 – 440 rb/mm3
37
42
10-50
|
Meningkat
Meningkat
Menurun
Meningkat
Menurun
Normal
|
8.
Therapi
a.
thiampenicol : 4 x 250 mg
b.
Paracetamol : Bila suhu > 37OC
c.
Vit B-Complek : 3 x 250
mg
d.
Infus RL : 20
ggt/mnt
ANALISA DATA
Nama : Tn. I
Ruang : XI
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
|
DS :
- Klien mengeluh demam dan panas badan
DO:
- Klien teraba panas
- Suhu badan tinggi
- Banyak keluar keringat
- TTV
T : 120/80 mmHg
N : 106 x/menit
S : 38,4OC
R : 35 x/menit
|
Kuman salmonela masuk tubuh
¯
Bakteri masuk ke dalam usus halus
¯
Mengeluarkan endotoksin
¯
Merangsang sintesa dalam pelepasan zat pirogen olej
leukosit pada jaringan yang merangsang
¯
Impuls disampaikan ke hipotalamus
¯
Demam
|
Ganguan keseimbangan suhu tubuh hipertermia
|
2
|
DS :
- Klien mengeluh mual, mulut terasa pahit,
badan lemah
DO:
- Porsi makan habis ½ porsi
- Klien tampak lemah
- BB menurun 5 kg
|
Proses infeksi di usus halus
¯
Peningkatan asam lambung
¯
Fungsi usus dalam mengabsorpsi makanan terganggu
¯
Absorpsi makanan menurun
¯
Nutrisi kurang terpenuhi
|
Ganguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
|
3
|
DS:
- Klien mengeluh lemah dan lesu
DO:
- Suhu tubuh >380C
- Sekresi keringat berlebihan
- Minum kurang + 1600 cc/hari
- Bibir kering dan pecah-pecah
- Intake 1600 cc/hari
- Output 1400 cc/hari
|
Peningkatan suhu tubuh
¯
Dilatasi pembuluh darah
¯
Evaporasi berlebihan
¯
Dehidrasi
|
Potensial terjadi dehidrasi
|
4
|
DS:
- Klien mengeluh lemah untuk melakukan
aktivitas
DO:
- Klien tampak kotor
- Aktivitas dibantu
- Klien tampak lemah
- Makan habis ½ porsi
|
Intake
nutrisi kurang
¯
Metabolisme
glukosa terganggu
¯
Energi berkurang dan terjadi kelemahan otot
¯
Aktivitas terganggu
|
Gangguan
pemenuhan ADL
|
5
|
DS:
- Klien sering bertanya tentang penaykitnya
DO:
- Klien bertanya
- Klien tampak cemas
|
Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya
¯
Merupakan stressor psikologis
¯
Klien tampak cemas
|
Ganguan rasa aman cemas
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Gangguan keseimbangan suhu tubuh : hypertermia sehubungan
dengan adanya bakteri yang masuk ke dalam usus halus
2.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan adanya
mual akibat peningkatan asam lambung
3.
Potensial terjadinya
dehidrasi sehubungan dengan evaporasi berlebih
4.
Gangguan pemenuhan ADL sehubungan dengan kondisi pasien yang
lemah dan intake nutrisi kurang
5.
Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.
I
Ruang : XI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
|
Gangguan keseimbangan suhu tubuh : hypertermia
sehubungan dengan adanya bakteri yang masuk ke dalam usus halus yang ditandai
dengan.
DO:
- Klien teraba panas
- Suhu badan tinggi
- Banyak keluar keringat
- Suhu 38,4OC
|
Gangguan keseimbangan
suhu tubuh teratasi dengan kriteria :
Jangka Pendek :
Dalam waktu 30 menit
suhu klien tidak panas dan suhu tubuh turun
Jangka Panjang :
Dalam waktu 3-4 hari
suhu tubuh normal, bibir lembab, tidak keluar keringat
|
- Observasi TTV
- Berika kompres hangat
pada lipatan paha, leher dan ketiak
- Anjurkan banyak minum
- Anjurkan klien memakai
pakaian tipis
|
- Untuk mengetahui
perkembangan klien sehingga dapat memebrikan askep yang sesuai
- Kompres hangat dapat
mempercepat proses penurunan suhu tubuh
- Banyak minum untuk
mengganti cairan yang keluar melalaui keringat
- Pakaian yang tipis dapat
menyerap keringat dan badan tidak panas
|
|
2
|
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi sehubungan dengan adanya mual akibat peningkatan asam
lambung yang ditandai dengan :
DO:
- Porsi makan habis ½
porsi
- Klien nampak lemah
- BB turun 5 kg
|
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi dgn kriteria :
Jangka Pendek :
Dalam waktu 1 hari nafsu
makan meningkat, porsi makan habis
Jangka Panjang :
Dalam waktu 3 hari BB
meningkat dan pasien tampak segar
|
- Anjurkan untuk makan
dalam porsi kecil tapi sering
- Jelaskan pentingnya
nutrisi untuk kesembuhan
- Anjurkan pasien untuk
tidak makan makanan yang asam
|
- Untuk mengganti nutrisi
yang hilang
- Nutrisi yang baik akan
mempercepat penyembuhan
- Makanan yang asam dapat
menimbulkan peningkatan asam lambung
|
3
|
Potensial
terjadi dehidrasi sehubungan dengan evaporasi berlebih yang ditandai dengan :
DO :
- Suhu tubuh > 38,50C
- Sekresi keringat
berlebih
- Intake 1600 cc/hari
- Output 1400 cc/hari
|
Dehidrasi tidak terjadi
dengan kriteria :
Jangka Pendek :
Bibir lembab dan klien
tampak segar
Jangka Panjang :
Turgor kulit baik dan
sekresi keringat berkurang
|
- Anjurkan pasien minum
2000 cc
- Observasi intake output
|
- Minum 2000 cc/hari dapat
mengganti cairan yang keluar melalaui keringat
- Untuk mengetahui jumlah
cairan yang masuk dan keluar, apakah seimbang atau tidak
|
Gangguan
pemenuhan ADL sehubungan dengan pasien yang lemah ditandai dengan :
DO :
- Pasien tampak kotor
- Aktivitas dibantu
- Pasien tampak lemah
- Makan habis ½ porsi
|
Kebutuhan ADL terpenuhi
dgn kriteria :
Jangka Pendek :
Dalam waktu 1 hari
pasien tampak bersih an personal hygiene terpenuhi
Jangka Panjang :
Dalam waktu 3 hari klien
tidak lemah dan klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri
|
- Bantu klien dalam
memenuhi personal hygiene
- Bantu pasien melakukan
aktivitas sesuai dengan kemampuannya
- Berikan makanan sedikit-sedikit
tapi sering
|
- Agar klien terlihat
bersih dan segar
- Supaya klien tidak
terlalu tergantung pada keluarga dan perawat
- Untuk memenuhi nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh agar klien tidak lemah
|
|
angguan
rasa aman cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang proses
penyakitnya yg ditandai dengan :
DO :
- Pasien bertanya tentang
penyakitnya
- Pasien tampak cemas
|
Gangguan rasa aman cemas
teratasi dengan kriteria :
Jangka Pendek :
Pasein tidak cemas
Jangka Panjang :
Klien mengerti akan
penyakitnya dan pasien kooperative untuk prosedur pengobatan
|
- Beri penjelasan tentang
penyakitnya
- Jelaskan prosedur
tindakan serta tuauannya
|
- Agar pasien mengerti
tentang penyakitnya
- Agar pasein mengetahui
dan kooperative dalam melakukan tindakan yang akan diberikan
|
CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI
Nama : Tn. I
Ruang : XI
TGL
|
DIAGNOSA
|
TINDAKAN
|
EVALUASI
|
Rabu
4-2-2004
|
Gangguan keseimbangan
suhu tubuh
|
Jam 08.45 WIB
Ä Memberikan kompres
hangat di leher, ketiak, lipatan paha
Ä Menganjurkan memakai
pakaian tipis
Ä Menganjurkan banyak
minum
Ä Menganjurkan klien untuk
banyak istirahat
|
Jam 09.00 WIB
S : Klien mengeluh
panasnya mulai turun
O : Suhu tubuh 36,5OC
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
TTV :
T : 120/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,5OC
R : 30 x/menit
|
Rabu
4-2-2004
|
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
|
Jam 10.00 WIB
Ä Menganjurkan untuk makan
dalam porsi kecil tapi sering
Ä Menyajikan makanan dalam
keadaan hangat
Ä Menganjurkan klien untuk
tidak makan makanan asam
|
Jam 11.00 WIB
S : Klien mengeluh tidak
nafsu makan
O : Porsi makan habis ½
porsi
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
|
Rabu
4-2-2004
|
Potensil terjadi
dehidrasi
|
Jam 12.00 WIB
Ä Menganjurkan klien untuk
minum 2000 cc/hari
Ä Menghitung intake dan
output cairan
|
Jam 12.30 WIB
S : Pasein mengatakan
merasa segar
O : Mukosa bibir lembab
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
|
Rabu
4-2-2004
|
Gangguan pemenuhan ADL
|
Ä Bantu klien dalam
memenuhi personal hygiene
Ä Bantu pasien melakukan
aktivitas sesuai dengan kemampuannya
Ä Memandikan pasien
|
S : Klien mengatakan
badannya terasa bersih dan segar
O : Badan klien terlihat
bersih
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
|
Kamis
5-2-2004
|
Ganguan rasa cemas
|
Jam 08.00 WIB
Ä Memberikan penjelasan
tentang penyakitnya
Ä Menjelaskan semua prosedur
yang akan dilakukan
|
Jam 08.30 WIB
S : Pasien mengatakan
mengerti
O : Pasien terlihat
tenang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dipertahankan
|
Kamis
5-2-2004
|
Gangua keseimbangan suhu
tubuh
|
Jam 09.00 WIB
Ä Memberikan kompres
hangat di leher, ketiak dan lipatan paha
Ä Menganjurkan memakai
pakaian tipis
Ä Menganjurkan banyak
minum
Ä Menganjurkan untuk
banyak istirahat
|
Jam 09.00 WIB
S : Klien mengeluh
panasnya tetap
O : Suhu tubuh 36,5OC
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
TTV :
T : 120/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,5OC
R : 30 x/menit
|
Kamis
5-2-2004
|
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
|
Jam 10.00 WIB
Ä Menyajikan makanan dalam
keadaan hangat
Ä Menganjurkan untuk makan
porsi kecil tapi sering
Ä Menganjurkan klien untuk
tidak makan makanan asam
|
Jam 10.30 WIB
S : Klien mengatakan
nafsu makan bertambah
O : Porsi makan habis 1
porsi
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan
intervensi
|
Kamis
5-2-2004
|
Potensial terjadi
dehidrasi
|
Jam 11.00 WIB
Ä Menganjurkan klien untuk
minum 2000 cc/hari
Ä Memberi buah-buahan segar
tapi tidak asam
|
Jam 11.30 WIB
S : Klien mengatakan
badannya terasa segar
O : Mukosa bibir lembab
dan keringat berkurang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan
intervensi
|
Kamis
5-2-2004
|
Gangguan pemenuhan ADL
|
Jam 11.45 WIB
Ä Memandikan pasien
Ä Memotong kuku pasien
|
Jam 12.00 WIB
S : Klien mengatakan
badannya bersih dan segar
O : Badan dan kuku klien
bersih
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan
intervensi
|
Kamis
5-2-2004
|
Gangguan keseimbangan
suhu tubuh
|
Jam 13.00 WIB
Ä Memberikan kompres
hangat di leher, ketiak dan lipatan paha
Ä Menganjurkan banyak
minum
|
Jam 13.30 WIB
S : Klien mengatakan
panasnya hilang
O : Suhu tubuh 36OC
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
TTV :
T : 120/80 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36OC
R : 30 x/menit
|
CATATAN
PERKEMBANGAN
Nama : Tn.
I
Ruang : XI
Umur : 23 tahun
HARI/TGL
|
MASALAH
|
CATATAN PERKEMBANGAN
|
Jum’at
5-2-2004
|
Ganguan keseimbangan
suhu tubuh
|
S : Klien mengatakan
panasnya hulang
O : Suhu tubuh 36OC
A : Masalah teratasi
P : -
E : Intervensi
dihentikan
I : Klien sudah tidak
panas
R : Pertahankan suhu
tubuh klien
|
Jum’at
5-2-2004
|
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
|
S : Klien mengatakan
nafsu makan meningkat
O : Makan habis 1 porsi
A : Maslah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
I : -
E :Klien sudah makan
seperti semula
R : Pertahankan selera
makan klien
|
Jum’at
5-2-2004
|
Potensial terjadi
dehidrasi
|
S : klien mengatakan
badannya segar dan tidak lemah
O : Mukosa bibir lembab
dan turgor kulit baik
A : Masalah teratasi
P : Intervnsi dihentikan
I : -
E : Klien sudah tidak
lemah
R : Pertahankan keadaan
klien
|
Jum’at
5-2-2004
|
Gangguan pemenuhan ADL
|
S : Klien mengatakan
badannya bersih dan segar
O : Badan klien terlihat
bersih
A : Masalah tertasi
P : Intervensi
dipertahankan
I : -
E : Klien masih belum
bisa beraktivitas secara mandiri
R : Pertahankan
kebersihan tubuh klien
|
Jum’at
5-2-2004
|
Gangguan pemenuhan rasa
aman cemas
|
S : Klien mengatakan
mengerti
O : Pasien terlihat
tenang
A : MAsalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
I : -
E : Klien sudah tidak
cemas
R : Pertahankan rasa nyaman
tenang pasien
|
0 comments :
Posting Komentar